Teknologi Bahan Konstruksi Beton
Beton adalah materi bangunan yang
paling banyak digunakan di bumi ini karena bahan dasarnya yang mudah didapatkan
dan harganya relatif murah. Dengan beton dibangun bendungan, pondasi, pipa
saluran dan basemen, bangunan gedung pencakar langit maupun jalan raya. Pada
masa sekarang teknologi beton mengalami perkembangan dimana inovasi-inovasi
baru banyak dihasilkan. Untuk memahami teknologi beton dan
perkembangannya maka di bagian ini akan di publikasikan tulisan perkembangan
teknologi beton terbaru.
advertisements
Arti Kata
Kata beton dalam
bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Belanda. Dalam bahasa
Inggris concrete dan dari bahas latin concretus yang
artinya menggabungkan menjadi satu.
Bahan-bahan campuran untuk membuat
beton :
- Air.
- Semen hidrolik (Portland cement).
- Agregat kasar misalnya kerikil dan batu pecah.
- Agregat halus misalnya pasir.
- Bahan tambahan dengan bahan kimia pembantu (admixture atau additive).
Bahan-bahan dicampur dengan
mengikuti prosedur pencampuran yang benar.
Proporsi pencampuran beton dibuat
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Kemudahan dalam pelaksanaan.(trasportasi, pengecoran dan pemadatan).
- Waktu yang diperlukan sebelum beton mengeras.
- Kekuatan, ketahanan, dan keawetan beton.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kekuatan beton adalah:
- Kualitas semen.
- Proporsi semen terhadap campuran.
- Kekuatan dan kebersihan agregat.
- Interaksi atau adhesi antara pasta semen dengan agregat.
- Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan bentuk beton.
- Penempatan yang benar, penyelesaiandan pemadatan beton.
- Perawatan beton.
- Kandungan klorida.
- Kualitas pelaksanaan.
Keunggulan bahan bangunan beton :
- Bahan mudah didapat dan relative murah.
- Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan kontruksi.
- Mampu memikul beban yang berat.
- Tahan terhadap temperature yang tinggi.
- Biaya pemeliharaan yang kecil.
- Tidak mudah terbakar.
Kelemahan bahan bangunan beton :
- Berat.
- Bentuk yang telah dibuat sulit diubah.
- Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
- Beton cenderung untuk retak, karena semennya hidraulis.
- Kwalitasnya sangat tergantung cara pelaksanaan di lapangan.
- Daya pantul suara yang besar.
- Struktur beton sulit untuk dipindahkan.
No comments:
Post a Comment