Monday, 17 December 2012

PERHITUNGAN KOEFISIEN RENCANA ANGGARAN BIAYA

PERHITUNGAN KOEFISIEN RENCANA ANGGARAN BIAYA


RENCANA ANGGARAN BIAYA

       Contoh : (Analisa A3)
       Untuk menggali tanah 1 m3 dan digali tidak lebih dari 1 m dan diratakan atau ditimbun dengan jarak tidak lebih 3 m, untuk tanah berbatu.
       Tenaga kerja :
       1,5 pekerja         @ Rp. 60.000,- =
       0,05 mandor       @ Ro. 70.000,-=
       1,5 pekerja : untuk menggali 1 m3 tanah berbatu perlu pekerja 1,5 orang pekerja dalam 1 hari, atau  1 pekerja = 1/1,5 m3 = 0,67 m3.
       0,05 mandor : untuk menggali 1 m3 tanah berbatu, dan untuk 1 mandor = 1/0,05 m3 = 20 m3.
       Dengan  perkataan lain untuk galian tanah berbatu 20 m3 diperlukan : 1 orang sebagai mandor bekerja sama dengan 20/0,67 lebih kurang 30 orang pekerja, dengan upah Rp. ......./m3.
       Hubungan waktu rencana dan jumlah pekerja.
       Misalkan volume pekerjaan 1500 m3, rencana penyelesaian 10 hari.
       Maka tenaga kerja yang dibutuhkan :
                Mandor  = (0,05x1500)/10 = 8 orang.
                Pekerja                = (1,5x1500)/10 = 225 orang.
       Harga satuan upah adalah : upah yang diterima oleh setiap orang dalam i hari.
       Lama bekerja 1 hari 8 jam.
       Daftar harga bahan.
                Harga satuan bahan adalah harga satuan dari bahan-bahan yang dipakai, tolok ukur m’, m2, m3, kg, sak, dll.
Contoh : untuk mengerjakan 1 m3 beton bertulang diperlukan bahan : Semen, pasir, kerikil, besi beton, kawat beton, bekisting dan perancah.
       Volume pekerjaan.
  1. Menghitung pekerjaan tanah.
       Galian tanah untuk pondasi dihitung dalam m 3.
       Urugan kembali = ¼ jumlah galian.
  1. Menghitung pekerjaan pasangan bata dan beton.
  1. Volume pondasi dihitung dalam m3.
  2. Pasangan batu bata dinding dihitung dalam m3, untuk pasangan ½ bata, tebal dinding 12 cm.
  3. Plesteran dinding dihitung dalam m2.
  4. Beton bertulang : balok, plat, kolom, dihitung dalam m3.
                Volume kolom/balok = luas penampang x panjang kolom/balok.
                Volume plat = luas plat x tebal plat.
       Contoh :
                 =m3 pasangan batu bata dengan spesi 1 kapur : 1 semen : 3 pasir, 1 m3 pasangan bata membutuhkan 500 buah bata spesi 0,35.
       1 m3 kapur akan didapat 1 x 0,55 m3 = 0,55 m3 kapur basah spesi.
       1 m3 semen akan didapat 1 x 0,745 m3 = 0,745 m3 semen basah spesi.
       3 m3 pasir akan dapat 3 x 0,675 m3 = 2,025 m3 pasir basah spesi.
Jumlah = 0,55 m3 + 0,745 m3 + 2,025 m3 = 3,32 m3 spesi basah.
       Dibutuhkan hanya 0,35 m3 spesi buat 1 m3 pasangan bata, sehingga bahan yang dibutuhkan :
       (0,35/3,32)x1 m3 kpr      = 0,105 m3, dapat spesi x 0,55 = 0,058 m3
       0,105 x 1 m3 semen        = 0,105 m3, dapat spesi x 0,745 = 0,078 m3
       0,316 m3 x 1 m3 pasir     = 0,316 m3, dapat spesi x 0,675 = 0,213 m3
       Jumlah bahan                    = 0,526 m3, dapat spesi          = 0,349=0,35
       Analisa pasangan bata campuran 1 kpr : 1 semen : 3 pasir :
       500 buah bata    @ Rp.
       0,105 m3 kapur @ Rp. /m3
       0,105 m3 semen @ Rp. /m3
       0,316 m3 pasir @ Rp. /m3
       Misalkan untuk dinding dengan tinggi maks 4 m :
       Upah menurut daftar G (G28) :
       2 tukang batu @ Rp.
       0,2 Kep. Tukang @ Rp.
       6 Pekerja @ Rp.
       0,3 mandor @ Rp.
                Total upah                           =
                Jumlah bahan + Upah    =

No comments: