Sosok Perencana Struktur Gedung Tertinggi di Dunia
Structural and Civil Engineering Partner Skidmore,
Owings & Merrill, LLP, Chicago, US.
Education :
- University of Illinois, MSc., Civil Engineering, 1980
- University of Missouri, BSc, Civil Engineering, 1975
Award :
- Honorary Doctorate dari Uni Stuttgart, 2011
- OPAL Award, dari ASCE, 2011
- Gold Medal dari IStructE, London, 2010
- Fritz Leonhardt Prize, Uni Stuttgart, 2009
- Fazlur Rahman Khan Medal dari CTBUH, 2009.
Ternyata sosok penanggung-jawab rencana penciptaan itu adalah sosok yang
mempelajari dan menguasai ilmu teknik sipil, khususnya structural
engineering. Sosok tentang William F. Baker lebih saya kenal setelah
Kami mengikuti : Seminar Dan Kuliah Umum di UAJY, bersama Dr. Ir. Wiryanto Dewobroto, MT.
Tentunya kita yang bergerak di Dunia Civil Engineering perlu
bersyukur, bahwa ilmu yang kita pelajari itu adalah istimewa. Dengannya,
dunia ini dapat diubah lebih baik, tentunya jika diaplikasikan secara
tepat.
Bagaimana itu bisa dilakukan ?
W.F. Baker pada Burj Khalifa dikenal akan ide dan pengembangan sistem struktur “buttressed core”
yang belum pernah ada dipakai pada gedung tinggi sebelumnya. Untuk
mewujudkan bangunan tertinggi, arsitek dan insinyur SOM, Chicago memakai
prinsip geometri organik triaksial yang bertumbuh secara spiral (lihat
Gambar 80). Untuk itu perlu sistem struktur baru, yang dinamakan
”buttressed core”, terdiri dari dinding beton mutu tinggi membentuk tiga
sayap yang saling menopang satu sama lain melalui enam sisi core tengah
atau hub hexagonal. Idenya sederhana, core beton menghasilkan kekakuan
torsi, sekaligus pelindung elevator. Tiga sayap menopang core beton
terhadap angin. Untuk menghasilkan satu kesatuan diberikan outriggers di
setiap ketinggian tertentu. Hasilnya denah berbentuk Y, yang ternyata
ideal sekali untuk bangunan resident dan hotel, karena memberikan
keleluasaan pemandangan luar yang terbaik.
Selain Burj Khalifa, sebelumnya juga telah dikenal akan inovasi-
inovasinya yang lain, seperti : proyek bangunan bentang panjang Korean
Air Lines Operations Hangar, Virginia Beach Convention Center, juga
spesial struktur seperti Broadgate-Exchange House. Berikut adalah
beberapa karya William F. Baker dengan desain- desain strukturnya yang
inovatif.
Gambar 1. Sistem Struktur Buttressed Core pada Gedung Burj Khalifa, Bubai. 828 meter
Gambar 2. Pemodelan Gedung Burj Khalifa dengan ETABS v8.4
Gambar 3. Gedung Burj Khalifa, Bubai. 828 meter
Gambar 4. Desain Struktur Baja Korean Air Lines Operations Hangar
Gambar 5. Virginia Beach Convention Center (tampak luar)
Gambar 6. Virginia Beach Convention Center (tampak dalam)
Gambar 7. Broadgate-Exchange House, London- UK (1989)
Perhatikan keunikan rancangan bangunan sepuluh lantai pada Gambar 7.
Broadgate-Exchange House, London- UK (1989), sistem pelengkung yang
terlihat bukan untuk keperluan arsitektural semata, itu dipilih karena
dibawahnya terdapat rel kereta api yang tidak dapat diganggu gugat.
Berarti bangunan tingkat sepuluh tersebut berdirinya pada ujung-ujung
pelengkung saja. Solusi yang berbeda dibanding bentuk-bentuk bangunan
yang umum dijumpai. Itu berarti rancangannya tidak sekedar mengandalkan
kemampuan “bisa karena biasa”, tetapi berdasarkan ilmu pengetahuan
(teori/model) yang dimiliki dan diyakininya bahwa nanti hasilnya memang
akan berkorelasi sama dengan kondisi realnya.
Tentang ilmu pengetahuan yang diyakini Baker, yang terbukti andal
menghasilkan inovasi- inovasi rekayasa, ternyata tidak ada rahasia
khusus. Itu diketahui saat Baker memberikan kuliah (18 December 2011) di
Universitas Illinois, Urbana-Champaign, almamaternya. Pada pidatonya,
Baker mengenang dan mengingatkan kembali akan slogan gurunya 30 tahun
lalu, Profesor Narby Khachaturian. Slogan yang dimaksud adalah “Theory
is Practical”. Teori yang dimaksud adalah teori-teori dasar yang
diajarkan di perguruan tinggi, seperti teori plate-shell, teori
elastisitas (linear dan nonlinear), metoda enerji, dll-nya, yang semua
terkesan tidak praktis pemakaiannya. Padahal dari teori-teori dasar
seperti itulah, Baker menyusun hipotesis atas solusi kasus-kasus yang
dihadapinya. Ternyata itu semua dapat menghasilkan buah-buah positip,
yang bagi orang awam disebutnya sebagai inovasi terkini.
Dia menulis secara rutin pada jurnal atau majalah ilmiah di bidang rekayasa struktur, bahkan sudah ada sekitar 50 tulisannya tentang proyek-proyeknya maupun penelitiannya terkait dengan optimasi struktur, pengaruh angin dan stabilitas. Itulah profil insinyur struktur yang ideal untuk dijadikan teladan.
No comments:
Post a Comment