Metode Pembuatan Bendung
Bendung merupakan bangunan yang berfungsi untuk menaikan
elevasi mu air sungai. Bendung terdiri dari dua tipe yaitu bendung gerak
dan bendung tetap. Secara garis besar bangunan bendung dibagi menjadi
tiga bagian yaitu bagian utama, bagian irigasi, dan bagian pelengkap.
Berikut ini adalah metode pembuatan bendung :
- Pembuatan bendungan dimulai dengan pembuatan diversion channel (saluran pengalihan) yang dibangun di sebelah kanan sungai
- Pekerjaan dimulai dengan dengan mengerjakan diversion work dengan
menggali tanah dan pembuatan tanggul untuk mengalihkan aliran sungai.
Setelah sungai dialihkan lokasi bendung dapat dikeringkan melalui proses
dewatering.
Gambar pengalihan aliran sungai
- Selanjutnya pekerjaan bendung dilanjutkan dengan pekerjaan galian
tanah dengan excavator dan hasil galian diangkut dengan dump truck untuk
dibuang ke disposal area atau disimpan sebagai stock untuk material
timbunan sesuai dengan jenis dan spesifikasi tanah
Gambar pekerjaan galian tanah
- Bila galian menemui lapisan tanah keras, dilakukan pekerjaan galian batu
- Dipilih metode drilling and blasting, yaitu pada permukaan batuan
dibuat pola blasting. Kemudian dibuat lubang dengan rock drill (cradler
rock driller) atau canal drilling untuk diisi sejumlah bahan peledak
(dynamit) dan detonator sebagai pemicunya
Gambar pekerjaan pada tanah keras
- Setelah peledakan, hasil galian dikumpulkan dengan excavator dan diangkut dump truck ke disposal area
- Galian batuan dengan blasting (peledakan)biasanya sulit untuk
membentuk dasar galian yang rapi sesuai rock line excavation yang ada
dalam shop drawing
- Selanjutnya digunakan giant breaker yang dipasangkan pada excavator untuk membentuk dan merapikan galian batuan
- Sebelum pekerjaan beton fondasi bendung dimulai, pekerjaan yang
harus dilakukan adalah finising permukaan batuan dengan membersihkan
semua loose material dan menutup permukaan dengan splash grouting.
- Splash grouting adalah campuran semen pasir dan air yang disiramkan ke permukaan batuan
Gambar pekerjaan splash grouting
- Tahap selanjutnya adalah pekerjaan beton (concrete) untuk fondasi,
tubuh bendung, kolam olakan (stilling basin) dan piers serta column
- Di permukaan bendung yang terjadi pergesekan dengan air sungai
dimana diasumsikan terdapat batuan lepas, ranting dan pohon, oleh karena
itu perlu dilapisi dengan steel fibre concrete
- Pada bendung gerak dibuat bangunan hoist room yaitu tempat mesin
penggerak pintu, dipasang berupa katrol (hoist) elektrik untuk menaikkan
dan menurunkan pintu
Gambar hoist room bendung gerak
- Setelah bagian utama terlaksana, diikuti bangunan lantai apron dan
lantai stilling basin yang diikuti pekerjaan backfill dengan material
terseleksi (selected embankment)
- Jembatan pelayanan dibuat terpisah di fabrikasi karena menggunakan
precast prestressed concrete, yang dilaunching dengan metode launching
trus
- Pekerjaan sipil utama yang paling berat adalah pembuatan pier dan
hoist deck, karena perlu ketelitian dan akurasi yang tinggi agar
interfacing dengan pekerjaan pintu (hydro mechanical) tidak banyak
menemui kesulitan
- Dalam penentuan penggunaan perancah bekisting di lantai hoist room
perlu penanganan khusus karena pada ketinggian 28 m, harus melakukan
pekerjaan beton dengan beban ratusan ton dan lendutan yang cukup besar
Gambar urutan pekerjaan tubuh bendung
Gambar pemasangan pilar movable weir dan masangan king shore hoist deck
- Pelaksanaan bendung gerak dan bendung tetap merupakan lintasan
kritis . Sedangkan pekerjaan apron, stilling basin dan fishway
merupakan pekerjaan tidak kritis tetapi dapat dilaksanakan paralel
dengan pekerjaan bendung sesuai kapasitas penyediaan beton per hari
- Untuk pembuatan pier dan kolom beton digunakan climbing formwork
dengan dua tipe, yaitu untuk lengkung dipakai bekisting baja dan untuk
yang lurus digunakan bekisting kayu dan plywood
Gambar pembuatan pier dan kolom beton
- Pada tahap pelaksanaan pengecoranbeton untuk pier terdapat dua jenis
beton yang harus dilaksanaan bersama untuk menghindari sambungan dingin
(cold joint) yaitu antara beton biasa dan beton campuran berton
campuran steel fibre
- Agar kedua jenis beton tidak tercampur, digunakan kawat ayam yang ditahan dengan besi beton atau wire mesh
- Pengecorannya dilakukan secara bergantian dalam waktu yang relatif bersamaan antara steel fibre concrete dan beton biasa
- Dilanjutkan dengan pengecoran bagian-bagian pada dan elevasi di atasnya sesuai dengan ketinggian climbing formwork
Gambar pengecoran pier dan kolom beton bendung
- Untuk dinding bangunan hoist room yang awalnya adalah beton biasa,
dilakukan inovasi menjadi kolom dan balok rangka baja dengan dinding
precast prestressed panel (hollow core wall) untuk dinding maupun plat atap.
No comments:
Post a Comment