Saturday, 15 December 2012

Inovasi Bangunan Hijau Solusi untuk Pemborosan


Cuaca menggigit saat musim dingin di Eropa dan di Amerika bisa mencapai suhu minus, apalagi di Siberia thermometer dapat menunjukkan minus 40°C. Cuaca yang lebih dingin dari lemari es ini, sungguh sulit dibayangkan oleh generasi sekarang yang sudah mengenal berbagai macam teknologi pemanas ruangan. Tapi percaya atau tidak, orang zaman dulu hanya mengenal kulit binatang dan api unggun sebagai penghangat tubuh. Bagaimana orang memanaskan tubuh sebelum ditemukannya api, uah … lebih sulit lagi dibayangkan.

Di negara tropis, yang hanya memiliki dua musim, bukan pemanas ruangan yang berperan tapi pendingin ruangan alias AC lah yang dibutuhkan. Bekerja di Jakarta atau negara-negara tropis dengan suhu lembab, 28 - 34°C, tanpa AC hanya akan membuat keringat bercucuran dan lekas mengantuk. Tidak mengherankan bila sekarang ini kenyamanan bekerja identis dengan penggunaan pendingin ruangan, akibatnya gedung panas terlihat seperti gambar di bawah ini, tambal sulam AC menjadi grafiti gedung yang menusuk mata.

13553012841504501547

Grafiti AC Gedung (dok. http://www.gardeninggonewild.com/?p=16217#lightbox/15/)

Bagi bangunan tropis yang ada di kawasan dingin, berbahagialah, karena selain AC tidak dibutuhkan juga biaya bulanan untuk listrik akan lebih murah. Di rumah-rumah atau bangunan pada umumnya, biaya energi untuk pendinginan atau pemanasan ruangan memang mengambil porsi sangat signifikan. Untuk itu, teknologi pemanasan dan pendinginan ruangan sekarang ini semakin bervariasi, canggih dan semakin irit energi.

Diantara negara-negara di ASEAN, Singapurlah negara termaju dalam hal gedung atau bangunan hijau, mulai dari penelitian, peraturan, supervisi sampai penegakan bangunan hijaunya. Kerjasama antara arsitek dan insinyur teknik yang menginstalasi listrik atau pun perpipaan air sudah memiliki rangka kerja yang sistematis dan ditunjang pula oleh pemerintahnya dengan subsidi. Keuntungan bangunan hijau yang sudah tertata dalam rangka kerja sistematis salah satunya adalah tanpa membengkalaikan kecantikan bangunan tapi dapat tercapai titik terrendah kebutuhan air dan listrik untuk mendinginkan ruangan.

Di EU (Masyarakat Ekonomi Eropa) mereka sudah siap bahkan dengan kategori bangunan sesuai kebutuhan energinya. Mulai kelas terefisien A sampai G terboros. Di Amerika dan di Eropa, selain bangunan hijau yang mengoptimasi konsumsi energi sampai tingkat efisiensi energi serendah mungkin, sudah dikenal pula Zero Energy Building. Bangunan-nul-energi ini lebih hebat lagi dari bangunan hijau karena bangunan tipe ini tidak hanya telah melakukan optimasi konsumsi energi sampai tingkat paling efisien tapi juga telah mengombinasikannya dengan penggunaan energi alternatif sehingga tidak dibutuhkan sumber energi konservatif. Zero energy di sini jadi artinya bukan tanpa energi sama sekali tapi tanpa energi konservatif sama sekali.

Menyambung gaya hidup kita orang Indonesia yang boros listrik dan boros air, seperti ditulis di sini, maka bangunan hijau dan kalau mungkin bangunan-nul-energi adalah solusi keterbatasan sumber energi Indonesia. Kenyamanan tidak berkurang tapi eksploitasi sumber energi konservatif yang terbatas, lebih terkontrol.

Sekilas Sejarah Pendingan Ruangan

AC pendingin ruangan ditemukan tahun 1902 secara tidak sengaja oleh seorang insinyur USA Willis Haviland Carrier, yang tadinya sedang meneliti bagaimana mendapatkan kelembaban dari udara untuk produksi kertas. Dari sanalah dimulai manusia semakin manja dan selalu mencari cara termudah serta tercepat untuk mencapai suhu nyaman, ya …. Dulu sebelum pendingin ruangan AC ditemukan, manusia sebetulnya sudah cukup pintar mendirikan bangunan sedemikian rupa sehingga kenyamanan pun bisa dicapai.

Contoh terbaik adalah taman Dowlat Abad di Yazd, Iran dibangun pada abad ke-18 oleh arsitek Persia dengan menambah badgir (artinya penangkap angin), berupa menara yang tingginya 33 m. Penangkap angin ini adalah pusat dari kompleks taman. Prinsip yang digunakan untuk pendinginannya berdasarkan efek venturi atau efek cerobong dan teori Bernoulli. Ditambah qanat (saluran air) bangunan ini mampu mendinginkan ruangan jauh sebelum AC ditemukan. Bangunan seperti ini perlu diperbanyak nih di Indonesia jadi mal-mal yang membutuhkan listrik banyak sekali sampai gedungnya sendiri seperti sedang musim dingin, adalah pencaplok energi raksasa. (ACJP)
13553105101151793079

Prinsip kerja badgir dan qanat (dok. commons wikipedia sumber 5)


Sommerhitze: Fünf Erfindungen für die Ewigkeit - weiter lesen auf FOCUS Online: http://www.focus.de/wissen/mensch/geschichte/erfindungen/tid-19317/sommerhitze-fuenf-erfindungen-fuer-die-ewigkeit_aid_535425.html

13553102901842013902

Dowlat Abad di Yazd Iran (dok. wikipedia, sumber 4)

No comments: