Friday 23 November 2012

Pemecah Gelombang

Pemecah Gelombang
Pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan groin dan jetty. Selanjutnya dalam bagian ini tinjauan lebih difokuskan pada pemecah gelombang lepas pantai.
advertisements

Pemecah gelombang sambung pantai
Pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Bangunan ini direncanakan untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dan serangan gelombang. Tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.

Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan. Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pengendapan tersebut menyebabkan terbentuknya cuspate. Apabila bangunan ini cukup panjang terhadap jaraknya dari garis pantai, maka akan terbentuk tombolo.
Pengaruh pemecah gelombang lepas pantai terhadap perubahan bentuk garis pantai dapat dijelaskan sebagai berikut ini. Apabila garis puncak gelombang pecah sejajar dengan garis pantai asli, terjadi difraksi di daerah terlindung di belakang bangunan, di mana garis puncak gelombang membelok dan berbentuk busur lingkaran. Perambatan gelombang yang terdifraksi tersebut disertai dengan angkutan sedimen menuju ke daerah terlindung dan diendapkan di perairan di belakang bangunan.
Penambahan Suplai Pasir di Pantai (Sand Nourishment). Pantai berpasir mempunyai kemampuan perlindungan alami terhadap serangan gelombang dan arus. Perlindungan tersebut berupa kemiringan dasar pantai di daerah nearshore yang menyebabkan gelombang pecah di lepas pantai, dan kemudian energinya dihancurkan selama dalam penjalaran menuju garis pantai di surf zone. Dalam proses pecahnya gelombang tersebut sering terbentuk offshore bar di ujung luar surf zone yang dapat berfungsi sebagai penghalang gelombang yang datang (menyebabkan gelombang pecah).
Erosi pantai terjadi apabila di suatu pantai yang ditinjau terdapat kekurangan suplai pasir. Stabilisasi pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplay pasir ke daerah tersebut. Apabila pantai mengalami erosi secara terus menerus, maka penambahan pasir tersebut perlu dilakukan secara berkala, dengan laju sama dengan kehilangan pasir yang disebabkan oleh erosi.
Untuk mencegah hilangnya pasir yang ditimbun di ruas pantai karena terangkut oleh arus sepanjang pantai, sering dibuat sistem groin. Dengan adanya groin tersebut, pasir yang ditimbun akan tertahan dalam ruas-ruas pantai di dalam sistem groin. Tetapi perlu dipikirkan pula bahwa pembuatan groin tersebut dapat menghalangi suplay sedimen ke daerah hilir, yang dapat menimbulkan permasalahan baru di daerah tersebut.
Memasang karang Buatan
Karang buatan yang dikembangkan pertama kali di Selandia Baru mulai tahun 1996, energi gelombang akan berkurang sampai 70 persen ketika sampai di pantai. Pembangunan konstruksi di bawah laut itu juga memungkinkan tumbuhnya terumbu karang baru.

Pemecah gelombang untuk melindungi kapal dari gelombang
Kubus Beton Tumpuk
Terlepas garis pantai terlindungi atau tidak, upaya menghentikan terjadinya abrasi secara terus menerus perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangannya. Terdapat banyak metode dalam penanggulangan abrasi namun prinsip pokok penanggulangannya adalah memecah gelombang atau meredam energi gelombang yang terjadi.
Untuk mendapatkan type pemecah/peredam energi gelombang yang efektif perlu dilakukan pengkajian yang mendalam terhadap :
1. Sifat dari pada karakteristik dan tinggi gelombang
2. Kondisi tanah
3. Pasang surut Bathimetry dan gradient pantai
Memperlihatkan kondisi tanah dan fungsi dari pada Breakwater itu sendiri, maka type pemecah/peredam energi gelombang ada bermacam-macam dan salah satunya adalah type box-beton (kubus beton), tipe ini memiliki beberapa keuntungan seperti :
1. Dari segi teknis sangat efektif sebagai peredam energi gelombang Kubus Beton memiliki perbedaan berat jenis sekitar 2,4 kali dari berat jenis air atau sekitar 2,4 ton untuk 1 m3 beton
2. Dari segi pelaksanaan data dibuat di tempat dan mudah dalam penataan. Bentuk kubus memudahkan kita untuk menata bentuk breakwater sesuai keinginan kita. Kadang breakwater murni kita gunakan sebagai pemecah gelombang namun kita dapat juga menyusunnya hanya untuk mengurangi energi gelombangnya saja dengan bentuk susunan berpori.
Untuk kondisi tertentu dari segi biaya jauh lebih murah. Untuk daerah-daerah yang tidak memiliki tambang kelas C yang menyangkut batu gunung mulai berat 5 kg – 700 kg keputusan untuk menggunakan kubus beton dapat membantu dan mengurangi biaya pengadaan dan mobilisasinya.
adv

my project
















my design

















Geser Lentur Balok

Geser Lentur Balok

Perencanaan penampang terhadap geser harus didasarkan pada Vu ≤ Φ Vn. Vu adalah gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau dan Vn adalah kuat geser nominal yang dihitung dari Vn = Vc + Vs. Vc adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton sedangkan Vs adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser.
advertisements

Nilai kuat tekan beton yang disyaratkan dibatasi dengan :

Nilai yang lebih besar ketentuan diatas diperbolehkan pada beton pratekan dan kontruksi pelat rusuk. Gaya geser terfaktor maksimum Vu pada tumpuan dapat dihitung menurut Gambar dibawah ini dengan ketentuan-ketentuan khusus yang diatur di dalam SNI.

Untuk komponen struktur non-pratekan, penampang yang jaraknya kurang daripada d dari muka tumpuan boleh direncanakan terhadap gaya geser Vu yang nilainya sama dengan gaya geser yang dihitung pada titik sejarak d.
1. Kuat Geser Yang Disumbangkan Beton (Vc)
• Untuk komponen struktur yang hanya dibebani oleh geser dan lentur berlaku

• Untuk komponen struktur yang mengalami gaya tarik aksial yang besar

• Untuk komponen struktur yang dibebani tekan aksial

2. Kuat Geser Yang Disumbangkan Oleh Tulangan Geser (Vs)
Tulangan geser dapat terdiri dari :
• sengkang yang tegak lurus terhadap sumbu aksial komponen struktur,
• jaring kawat baja las dengan kawat-kawat yang dipasang tegak lurus terhadap sumbu aksial komponen struktur,
• spiral, sengkang ikat bundar atau persegi.
Untuk komponen struktur non-pratekan, tulangan geser dapat juga terdiri dari :
• sengkang yang membuat sudut 45° atau lebih terhadap tulangan tarik longitudinal.
• tulangan longitudinal dengan bagian yang dibengkokkan untuk membuat sudut sebesar 30° atau lebih terhadap tulangan tarik longitudinal.
• kombinasi dari sengkang dan tulangan longitudinal yang dibengkokkan
• spiral
Vs > Vn – Vc
Bila digunakan tulangan geser yang tegak lurus terhadap sumbu aksial komponen struktur, maka :

Bila tulangan geser digunakan sengkang miring, maka :

Kuat geser Vs tidak boleh diambil lebih dari :

3. Tulangan Geser minimum (Vs min)
Bila Vu > 0,5 Φ Vc maka harus dipasang tulangan geser minimum. Luas tulangan geser minimum untuk komponen struktur pratekan dan non pratekan harus dihitung dari :

Tapi nilai Av tidak boleh kurang dari :

Kuat leleh fy rencana tulangan geser tidak boleh diambil lebih daripada 400 MPa, kecuali untuk jaring kawat baja las, kuat leleh rencananya tidak boleh lebih daripada 550 MPa.
4. Spasi tulangan Geser
Spasi tulangan geser yang dipasang tegak lurus terhadap sumbu aksial komponen struktur tidak boleh melebihi d/2 untuk komponen struktur non-pratekan dan (3/4)h untuk komponen struktur pratekan atau 600 mm.
Bila Vs melebihi :

maka spasi maksimum yang diberikan harus dikurangi setengahnya.
5. Kait standar
Pembengkokan tulangan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Bengkokan 180-derajat ditambah perpanjangan 4db dengan minimum 60 mm pada ujung bebas kait.
2) Bengkokan 90-derajat ditambah perpanjangan 12db pada ujung bebas kait.
3) Untuk sengkang dan kait pengikat *)
• Batang D-16 dan yang lebih kecil, bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 6db pada ujung bebas kait, atau
• Batang D-19, D-22, dan D-25, bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 12db pada ujung bebas kait, atau
• Batang D-25 dan yang lebih kecil, bengkokan 135 derajat ditambah perpanjangan 6db pada ujung bebas kait.
*) Untuk sengkang pengikat tertutup yang didefinisikan sebagai sengkang tertutup, suatu bengkokan 135 derajat ditambah dengan suatu perpanjangan paling sedikit 6db namun tidak kurang daripada 75 mm.


Jenis Momen Puntir
Pengaruh puntir dapat diabaikan bila nilai momen puntir terfaktor Tu besarnya kurang daripada :
Untuk komponen struktur non-pratekan :

Untuk komponen struktur pratekan :


Spasi antara tulangan-tulangan longitudinal kolom

Drop Hammer

Drop Hammer
Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan.
advertisements
Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas.
Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya terbuat dari kayu.
Drop Hammer dibuat dalam standar ukuran yang bervariasi antara 500 lb – 3000 lb, dan tinggi jatuh yang digunakan antara 5 ft – 20 ft. Jika energi yang diperlukan besar, perlu hammer dengan berat yang lebih besar dan dengan tinggi jatuh yang besar pula.
Kelebihan dari drop hammer adalah :
1. Investasi rendah
2. Mudah dalam pengoperasiannya
3. Mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tinggi
Kelemahan dari drop hammer adalah :
1. Pekerjaan pemancangan berjalan lambat, sehingga alat ini hanya dipakai pada volume pekerjaan pemancangan yang kecil
2. Kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar
3. Kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran pada permukaan tanah
4. Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan dibawah air
Elemen-elemen dalam sistem pemancangan adalah :
1. Lead adalah rangka baja dengan dua bagian paralel sebagai pengatur tiang agar pada saat dipancang arahnya benar, jadi leader berfungsi agar jatuhnya pemukul tetap terpusat pada sistem
2. Ram adalah bagian pemukul yang bergerak ke atas dan ke bawah yang terdiri dari piston dan kepala penggerak.
3. Anvil adalah bagian yang terletak pada dasar pemukul yang menerima benturan dari ram dan mentransfernya ke kepala tiang.
4. Bantalan dibuat dari kayu keras atau bahan lain yang di tempatkan di antara penutup tiang (pile cap) dan puncak tiang untuk melindungi kepala tiang dari kerusakan. Bantalan juga menjaga agar energi per pukulan seragam. Bantalan harus dibuat dari material yang kuat ,biasanya dispesifikasikan oleh pabrik pemukul. Semua kayu, tali pengikat, dan bantalan pemukul dari asbes tidak diijinkan untuk di gunakan. Bahan-bahan kurang awet, yang mudah rusak saat pelaksanaan pemancangan akan menyebabkan ketidaktentuan energi pukulan tiang. Pada prinsipnya, semakin tebal bantalan energi yang diterima tiang semakin berkurang.
5. Topi (helmet) atau drive cap (penutup pancang) adalah bahan yang terbuat dari baja cor yang diletakkan di atas tiang untuk mencegah tiang dari kerusakan saat pemancangan dan untuk menjaga agar as tiang sama dengan as pemukul.
Berikut ini adalah gambar drop hammer :

Gambar Drop Hamme

Cara Membuat Kurva S Penjadwalan Proyek

Cara Membuat Kurva S Penjadwalan Proyek
Pada 2 postingan sebelumnya, kita sudah belajar bagaimana cara membuat RAB dan diagram batang. Kali ini saya akan sedikit menjelaskan bagaimana cara membuat kurva S dengan menggunakan microsoft Excel.
advertisements
Kurva S adalah kurva yang menunjukkan progress proyek yang dapat dilihat secara visual. Sehingga kita bisa mendapat gambaran sejauh mana proyek telah berjalan. Nantinya kurva S dapat dijadikan kontrol pelaksanaan proyek agar sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan sehingga proyek tidak mengalami keterlambatan.
Sebelum kita memulai membuat kurva S, silahkan buka file yang sudah saya berikan pada postingan Membuat Diagram Batang (Bar Chart) atau download disini.
1. Buka file RAB yang sudah saya berikan. Kemudian buat angka 0 hingga 100%. Nantinya angka ini akan menunjukkan progress proyek yang sudah terlaksana
2. Kemudian masuk ke menu insert, lalu cari scatter, kemudian pilih yang scatter with only Makers. Lalu akan muncul kotak kosong
3. Setelah itu klik kanan pada kotak kosong tersebut, lalu pilih select data, kemudian klik add
4. Isikan nama dengan “Kurva S”
5. Pada isian series X values, klik pada tombol sebelah kanan lalu blok cells pada kolom bulan dari Januari hingga Desember
6. Pada isian series Y values, hapus kode “={1}” kemudian klik pada tombol sebelah kanan lalu blok cells pada kolom Progress bulanan dari bulan januari hingga Desember
7. Jika langkah diatas sudah benar, maka akan terbentuk kurva berbentuk S.
Kurva S fungsinya hampir sama dengan diagram batang, hanya kurva S bisa memberikan gambaran progress proyek dalam bentuk kurva
Silahkan download contoh kurva S yang sudah jadi disini

Cara memasang Bouwplank
Bouwplank (papan bangunan) berfungsi untuk mendapatkan titik-titik bangunan yang diperlukan
sesuai dengan hasil pengukuran. Syarat-syarat memasang bouwplank :
advertisements
1. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah
2. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat pelaksanaan galian
3. Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda.
4. Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya.
5. Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua)
6. Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding batu bata.
Bentuk hasil pemasangan bouwplank dapat dilihat pada gambar berikut :

Pemasangan Bouwplank


Posisi Bouwplank Terhadap Pondasi Dan Dinding Bata
Pembuatan adukan beton secara manual
Mengaduk beton secara adukan tangan
Campuran beton secara pekerjaan tangan, tidak boleh dicampur lebih dari 0,25 m3 sekaligus.
Pasir, kerikil dan semen diaduk dalam keadaan kering di atas lantai yang bersih, paling sedikit tiga
kali seperti terlihat pada gambar berikut.

Semen dituang di atas pasir lalu diaduk

Sesudah itu dibentuk sebuah kolam di tengah campuran komponen yang masih kering dan
diisi air menurut tabel yang tercantum diatas. Perlu diperhatikan bahwa terlalu banyak air
mengurangi mutu dan ketahanan beton. Kemudian pencampuran dimuali pada bagian pinggiran
yang kering dengan air di kolam pada pertengahan sampai semua air tercampur dalam campuran
komponen. Sekarang beton dicampur paling sedikit tiga kali lagi sampai adukan menjadi homogen.

Cara mencampur komponen kering dengan komponen basah beton
Kualitas campuran adukan beton ini mempengaruhi kualitas beton selanjutnya.
Mengaduk beton menggunakan mesin molen
Pada mesin pengaduk beton pengisian komponen beton kering dan penuangan dilakukan dengan
mengubah keringan tabung pengaduk beton. Jika tabung berdiri tegak, maka pencampuran beton
tidak dijalankan, karena itu tabung pengaduk beton selalu berputar dalam keadaan miring.
Cara mesin pengaduk beton sederhana sekali (karena diciptakan sebagai alat pengaduk beton)
dan sangat umum, terutama sebagai mesin pengaduk beton yang agak kecil.

Mesin Aduk Beton

Pencampuran
Pemasangan Bekisting
Manfaat : Sebagai konstruksi pembantu/cetakan dalam pembuatan beton sesuai dengan ukuran
yang diharapkan.
Bahan Bekisting
- Papan kayu tebal min 2,5 cm, kayu harus kering dan kuat
- Paku
- Kertas semen atau plastic untuk mencegah agar beton tidak menempel pada bekisting
sehingga bekisting mudah dilepas.
- Kaso-kaso
Pengontrolan terhadap bekisting
- Kedudukan bekisting harus kukuh dan kuat
- periksa posisi tegak dan kerataan dari bekisting yang terpasang
- Periksa ketepatan posisi bekisting terhadap as bangunan (benang bouwplank)
- Periksa skur-skur dan klem-klem pada bekisting
- Tidak diperbolehkan adanya lubang sehingga menimbulkan kebocoran
- Cek apakah bekisting sudah dilapisi oleh kantong semen/plastic atau belum
- Bersihkan bekisting dari kotoran seperti daun, tanah dll

Bekisting Sloof


Bentuk-bentuk Bekisting Kolom
Plesteran Dinding
Membuat plester adalah melapisi pasangan batu bata, baik bagi pasangan batu kali maupun batu
cetak agar permukaan tidak mudah rusak, rapi dan bersih.
Tahapan pelaksanaan plesteran dinding :
a. Dinding yang akan diplester dibasahi terlebih dahulu
b. Membuat adukan untuk plesteran seperti adukan untuk batu bata
c. Membuat kepala plesteran di beberapa tempat dengan jarak 1 – 1,5 m antara satu dengan
yang lainnya dan diratakan memakai batang (bilah) perata.
d. Kemudian permukaan dinding di antara kepala plesteran diplester secara merata dan
diratakan memakai bilah perata.

Plesteran Dinding
Pemasangan Kusen Pintu dan Jendela
Kusen pintu dipasang pada pasangan tembok. Kusen pintu dipasang sebelum dibuat tembok,
tetapi setelah profil-profil dipasang.
Syarat-syarat untuk kusen pintu sebelum dipasang ;
1. Disetel dengan baik dan tidak terpuntir
2. Diberi batang penguat sudut pada kedua sudut atas dan batang penguat datar yang
menghubungkan kedua kakinya agar sudut atas tidak berubah.
3. Sudah diketam halus
4. Sudah dilengkapi dengan angkur baja dan sepatu baja serta papan
5. Sebaiknya sudah dicat dengan meni kayu
Syarat-syarat pemasangan kusen :
1. Dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan gambar rencana
2. Dipasang tegak/vertical
3. Tidak boleh tertukar bagian luar dan bagian dalam kusen pintu sehingga membukanya
daun-daun pintu akan terbalik
4. Dipasang terjepit kukuh pada pasangan tembok.

Pemasangan Kusen Pintu

Ukuran Bata dan Cara Memotongnya