Monday, 17 December 2012

Download Ketentuan Standard Detail Struktur

Download Ketentuan Standard Detail Struktur

Dalam Proyek konstruksi, terutama gedung. Dibutuhkan banyak acuan dan standar untuk menciptakan suatu konstruksi yang kokok. Hitungan dari Perencana Struktur belum ada artinya, sebelum Ia membuat Gambar rekayasa struktur, yaitu  gambar- gambar yang disiapkan oleh Perencana Struktur yang mencakup secara lengkap catatan- catatan dan informasi penting dalam bentuk yang dapat ditafsirkan tepat dan akurat agar dapat diaplilasika di lapangan.

Kewajiban Perencana Struktur adalah melengkapi persyaratan- persyaratan desain dengan keterangan yang jelas, dan kewajiban Pembuat Detail adalah melaksanakan persyaratan- persyaratan tersebut. Spesifikasi atau gambar- gambar dari Perencana Struktur yang kurang jelas atau kurang lengkap tidak boleh diserahkan begitu saja kepada Pembuat Detail. Perencana Struktur tidak boleh menginstruksikan Pembuat Detail agar mencari sendiri informasi yang diperlukan untuk menyiapkan gambar- gambar pelaksanaan dari suatu referensi tertentu.
Informasi yang diperlukan oleh Pembuat Detail harus ditafsirkan sendiri oleh Perencana Sruktur dan diberikan dalam bentuk detail perencanaan yang spesifik atau catatan yang jelas untuk dipatuhi Pembuat Detail. Jika ditemukan ketidaklengkapan, keraguan, atau ketidakcocokan, maka informasi tambahan, penjelasan, atau koreksi yang diminta oleh Pembuat Detail harus diberikan kepada Perencana Struktur. Dalam proyek konstruksi terutama Gedung, banyak kita jumpai detail- detail perencanaan yang berupa detail penulangan, panjang penjangkaran, bengkokan, kait, sambunga (joint), dll yang semuanya harus akurat untuk menjamin kekuatan struktur yang Kita bangun. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhitungkan.

1. Kait Standar

Pembengkokan tulangan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
  • Bengkokan 180° ditambah perpanjangan 4db, tapi tidak kurang dari 60 mm, pada ujung bebas kait.
  • Bengkokan 135° ditambah perpanjangan 6db, tapi tidak kurang dari 75 mm, pada ujung bebas kait.
  • Bengkokan 90° ditambah perpanjangan 12db pada ujung bebas kait.
Detail dari pembengkokan tulangan dijelaskan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kait Standar untuk Tulangan Utama



2. Kait Pengikat dan Sengkang


Ketentuan untuk sengkang dan kait pengikat adalah sebagai berikut :
  • Batang D-8 sampai D-25 bengkokan 135° ditambah perpanjangan 6ds atau tidak kurang dari 75 mm pada ujung bebas kait.
  • Batang D-16 dan yang lebih kecil, bengkokan 90° ditambah perpanjangan 6ds pada ujung bebas kait.
  • Batang D-19, D-22, dan D-25, bengkokan 90° ditambah perpanjangan 12ds pada ujung bebas kait.  
 Tabel 2. Kait Standar untuk Sengkang dan Kait Pengikat
 

Detail dari penggambaran sengkang dapat dilihat pada Gambar berikut :

 Gambar1. Detail Sengkang Secara Umum


Gambar 2.  Detail Alternatif  pada Sengkang

3. Diameter Bengkokan Minimum

Diameter untuk bengkokan minimum tulangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
  • Diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan tidak boleh kurang dari nilai dalam Tabel 2.2. Ketentuan ini tidak berlaku untuk sengkang dan sengkang ikat dengan ukuran D-10 hingga D-16.
  • Diameter dalam dari bengkokan untuk sengkang dan sengkang ikat tidak boleh kurang dari 4db untuk batang D-16 dan yang lebih kecil. Untuk batang yang lebih besar daripada D-16, diameter bengkokan harus memenuhi Tabel 3.
  • Diameter dalam untuk bengkokan jaring kawat baja las (polos atau ulir) yang digunakan untuk sengkang dan sengkang ikat tidak boleh kurang dari 4db untuk kawat ulir yang lebih besar dari D7 dan 2db untuk kawat lainnya.  
Tabel 3. Tabel Diameter Bengkokan Minimum
 

4. Batasan Spasi Tulangan

Batasan spasi tulangan yang diizinkan adalah sebagai berikut :
  • Jarak bersih antara tulangan sejajar dalam lapis yang sama, tidak boleh kurang dari db ataupun 25 mm.
  • Bila tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapis atas harus diletakkan tepat di atas tulangan di bawahnya dengan spasi bersih antar lapisan tidak boleh kurang dari 25 mm.
Batasan spasi penulangan balok dapat dilihat pada Gambar berikut :


  
Keterangan :
b1        = Jarak bersih antar tulangan
Syarat  = 
> 25 mm> 1,25d dari ukuran agregat maksimum
> 1,5d


Berikut adalah contoh aplikasi detail penulangan di lapangan :
Gambar 4. Hubungan Balok Induk dengan Balok Anak

Gambar 5. Hubungan Joint Balok dengan Kolom Tipe 1
Gambar 6. Hubungan Joint Balok dengan Kolom Tipe 2
Gambar 7. Hubungan Joint Balok induk dengan Balok Anak
Gambar 8. Detail Penulangan Balok Induk
Gambar 9. Detail Penulangan Balok dengan Plat
Gambar 10. Detail Penulangan Balok dengan Plat
Gambar 11. Detail Penulangan Core Lift
Gambar 12. Detail Penulangan Core Lift
Gambar 13. Detail Penulangan Ground Tank
Gambar 14. Detail Penulangan Balok- Kolom
Gambar 15. Detail Penulangan Poer Pondasi Tiang Pancang
Gambar 16. Detail Penulangan Balok Ikat (Tie Beam)


Untuk mendownload Tata Cara Penulangan untuk Struktur Beton dalam format autoCAD bisa download disini. Semoga bermanfaat...

Detail perencanaan struktur gedung dengan ETABS mulai dari pemodelan struktur, pembebanan, analisis gempa, dan perhitungan strukturnya bisa dibaca disini.

Perencanaan Struktur Kuda- kuda Lengkung dengan SAP

Perencanaan Struktur Kuda- kuda Lengkung dengan SAP

Mau tau pekerjaan apa yang menuntut kita untuk terus belajar...?? Yuupz...!! Salah satunya adalah orang- orang yang bekerja di Dunia Konstruksi..?? Whaaaaat....!! Kok bisa...???? hahahaha... Iya dong..!! Masalahnya perkembangan zaman semakin maju, semakin banyak ditemukan penemuan baru, pembelajaran ilmu yang semakin mendalam, dan tuntutan dari para Owner akan berbagai macam kebutuhan fisik yang melibatkan seorang Engineer. Salah satu beberapa proyek yang Kami kerjakan adalah perencanaan kanopi, untuk tempat parkir.

Walaupun cuma tempat parkir, jangan anggap remeh looh... Struktur kuda- kuda tersebut berbentuk lengkung dengan bentang 37 meter. Di desain dengan profil baja pipa 2 inch mutu BJ 37. Pemodelan struktur dilakukan secara 3D dengan program SAp v14 (Structure Analysis Software) seperti tampak pada Gambar berikut :


Gambar 1. Pemodelan Struktur Kuda- kuda dengan SAP 2000
Gambar 2. Pemodelan Struktur Kuda- kuda dengan SAP 2000 (Tampak Depan)
Gambar 3. Detail Pemodelan Struktur Kuda- kuda dengan SAP 2000
Data teknis dalam perencanaan adalah sebagai berikut :
  • Bentang                                      = 37 meter
  • Jarak antar KK                           =  6   meter
  • Profil KK                                     = Pipa 2”
  • Mutu baja                                    = BJ 37
  • Tegangan putus minimum     (fu)   = 370 Mpa
  • Tegangan leleh minimum (fy)         = 240 Mpa
  • Profil Gording                               = C 125.50.20.3,2
  • Berat profil gording                       = 6,76 kg/m
  • Penutup Atap                               = galvalum
  • Berat penutup atap                       = 12 kg/ m2

Struktur di desain mampu menerima berbagai macam kombinasi pembebanan yang meliputi beban mati (dead load),  hidup (live load), dan angin (wind load). Dengan penjabaran sebagai berikut :
  • 1,4 D
  • 1,2D + 1,6L
  • 1,2D + 0,5L + 0,8 Angin Kanan 
  • 1,2D + 0,5L - 0,8 Angin Kanan 
  • 1,2D + 0,5L + 0,8 Angin Kiri
  • 1,2D + 0,5L - 0,8 Angin Kanan

Perhitungan Beban :

1. Beban Mati
Beban penutup atap galvalum 12 Kg/m² x 6              =    72        kg
Beban gording C 125.50.20.3,2 x 6 m = 6,76 x 6    =    40,56  kg
Berat instalasi ME (Mechanical Electrical)                 =    25         kg


2.  Beban Hidup
Berat pekerja di setiap joint                = 100      kg
Berat air hujan = 40 – 0,8 x 15,7        =   27,44 kg
Berat hidup total                                 = 127,44 kg

3.  Beban angin
Berdasarkan PPPURG 1987, koefisien angin untuk gedung tertutup adalah sebagai berikut :


Tekanan angin di luar daerah pantai (qw)   =  25     kg/m2
Sudut kemiringan kuda- kuda                    = 15,7º       
Koefisien angin tekan                                = 0,02α - 0,4 = 0,02 x 15,7- 0,4 =    0,086
Koefisien angin hisap                                 = -0,4


Untuk menjelaskan lebih detail mengenai perhitungannya, dapat download Laporan tersebut. Semoga Bermanfaat. Amiiiin...

Sosok Perencana Struktur Gedung Tertinggi di Dunia

Sosok Perencana Struktur Gedung Tertinggi di Dunia

William F. Baker, PE, SE, FASCE, FIStructE
Structural and Civil Engineering Partner Skidmore,
Owings & Merrill, LLP, Chicago, US.

Education :
  • University of Illinois, MSc., Civil Engineering, 1980
  • University of Missouri, BSc, Civil Engineering, 1975




Award :
  • Honorary Doctorate dari Uni Stuttgart, 2011
  • OPAL Award, dari ASCE, 2011
  • Gold Medal dari IStructE, London, 2010
  • Fritz Leonhardt Prize, Uni Stuttgart, 2009
  • Fazlur Rahman Khan Medal dari CTBUH, 2009.
Ternyata sosok penanggung-jawab rencana penciptaan itu adalah sosok yang mempelajari dan menguasai ilmu teknik sipil, khususnya structural engineering. Sosok tentang William F. Baker lebih saya kenal setelah Kami mengikuti : Seminar Dan Kuliah Umum di UAJY, bersama Dr. Ir. Wiryanto Dewobroto, MT. Tentunya kita yang bergerak di Dunia Civil Engineering  perlu bersyukur, bahwa ilmu yang kita pelajari itu adalah istimewa. Dengannya, dunia ini dapat diubah lebih baik, tentunya jika diaplikasikan secara tepat.


Bagaimana itu bisa dilakukan ?

W.F. Baker pada Burj Khalifa dikenal akan ide dan pengembangan sistem struktur “buttressed core” yang belum pernah ada dipakai pada gedung tinggi sebelumnya. Untuk mewujudkan bangunan tertinggi, arsitek dan insinyur SOM, Chicago memakai prinsip geometri organik triaksial yang bertumbuh secara spiral (lihat Gambar 80). Untuk itu perlu sistem struktur baru, yang dinamakan ”buttressed core”, terdiri dari dinding beton mutu tinggi membentuk tiga sayap yang saling menopang satu sama lain melalui enam sisi core tengah atau hub hexagonal. Idenya sederhana, core beton menghasilkan kekakuan torsi, sekaligus pelindung elevator. Tiga sayap menopang core beton terhadap angin. Untuk menghasilkan satu kesatuan diberikan outriggers di setiap ketinggian tertentu. Hasilnya denah berbentuk Y, yang ternyata ideal sekali untuk bangunan resident dan hotel, karena memberikan keleluasaan pemandangan luar yang terbaik.

 Gambar 1. Sistem Struktur Buttressed Core pada Gedung Burj Khalifa, Bubai. 828 meter
 Gambar 2. Pemodelan Gedung Burj Khalifa dengan ETABS v8.4
Selain Burj Khalifa, sebelumnya juga telah dikenal akan inovasi- inovasinya yang lain, seperti : proyek bangunan bentang panjang Korean Air Lines Operations Hangar, Virginia Beach Convention Center, juga spesial struktur seperti Broadgate-Exchange House. Berikut adalah beberapa karya William F. Baker dengan desain- desain strukturnya yang inovatif.
Gambar 3. Gedung Burj Khalifa, Bubai. 828 meter


Gambar 4. Desain Struktur Baja Korean Air Lines Operations Hangar

 Gambar 5. Virginia Beach Convention Center (tampak luar)


 
  Gambar 6. Virginia Beach Convention Center (tampak dalam)
Gambar 7. Broadgate-Exchange House, London-  UK (1989)

Perhatikan keunikan rancangan bangunan sepuluh lantai pada Gambar 7. Broadgate-Exchange House, London-  UK (1989), sistem pelengkung yang terlihat bukan untuk keperluan arsitektural semata, itu dipilih karena dibawahnya terdapat rel kereta api yang tidak dapat diganggu gugat. Berarti bangunan tingkat sepuluh tersebut berdirinya pada ujung-ujung pelengkung saja. Solusi yang berbeda dibanding bentuk-bentuk bangunan yang umum dijumpai. Itu berarti rancangannya tidak sekedar mengandalkan kemampuan “bisa karena biasa”, tetapi berdasarkan ilmu pengetahuan (teori/model) yang dimiliki dan diyakininya bahwa nanti hasilnya memang akan berkorelasi sama dengan kondisi realnya.
Tentang ilmu pengetahuan yang diyakini Baker, yang terbukti andal menghasilkan inovasi- inovasi rekayasa, ternyata tidak ada rahasia khusus. Itu diketahui saat Baker memberikan kuliah (18 December 2011) di Universitas Illinois, Urbana-Champaign, almamaternya. Pada pidatonya, Baker mengenang dan mengingatkan kembali akan slogan gurunya 30 tahun lalu, Profesor Narby Khachaturian. Slogan yang dimaksud adalah “Theory is Practical”. Teori yang dimaksud adalah teori-teori dasar yang diajarkan di perguruan tinggi, seperti teori plate-shell, teori elastisitas (linear dan nonlinear), metoda enerji, dll-nya, yang semua terkesan tidak praktis pemakaiannya. Padahal dari teori-teori dasar seperti itulah, Baker menyusun hipotesis atas solusi kasus-kasus yang dihadapinya. Ternyata itu semua dapat menghasilkan buah-buah positip, yang bagi orang awam disebutnya sebagai inovasi terkini.
Apakah dengan hal-hal di atas sudah mencukupi untuk menjadi seperti W.F. Baker. Ternyata tidak, penguasaan ilmu-ilmu dasar hanyalah modal awal, selanjutnya perlu berani menerima tanggung jawab akan masalah-masalah rekayasa yang ada. Sebagai Partner di konsultan rekayasa SOM, Chicago, tentulah kesempatan yang istimewa. Masalah-masalah rekayasa pelik kelas dunia akan otomatis berdatangan. Nah disitu akan ada titik temu antara “supply and demand”. Jadi tidak heranlah jika kemudian ada kolaborasi dengan arsitek-arsitek terkenal dan menghasilkan berbagai inovasi. Jika hanya itu yang dikerjakan W.F. Baker, maka pastilah yang dikenal hanya SOM, kantor tempatnya bekerja. Tidak akan ada penghargaan khusus secara personal. Itu semua ada karena W.F Baker ternyata juga aktif dengan banyak kegiatan organisasi profesional dan institusi pendidikan tinggi, sebagai pembicara sekaligus penulis tentang ide-ide yang dikembangkannya.

Dia menulis secara rutin pada jurnal atau majalah ilmiah di bidang rekayasa struktur, bahkan sudah ada sekitar 50 tulisannya tentang proyek-proyeknya maupun penelitiannya terkait dengan optimasi struktur, pengaruh angin dan stabilitas. Itulah profil insinyur struktur yang ideal untuk dijadikan teladan.

Instant Command AutoCAD

Instant Command AutoCAD

Bagi para drafter yang bergerak di dunia Engineering, AutoCAD sudah menjadi makanan sehari- hari. Hampir semua Gambar kerja baik 2D dan 3D biasanya digambar dengan software ini karena fitur- fiturnya yang mudah untuk dipelajari dan digunakan (user interface), untuk mempercepat kinerja kita dalam menggambar desain, tentunya kita harus pake "Instant Command", yaitu perintah- perintah praktis yang bisa langsung diketik ke keyboard, sehingga kita tidak perlu otak- atk dan geser- geser mouse ke toolbar menu. Nah, berikut ini kumpulan instant command yang sering dan pasti kita gunakan dalam menggambar desain :


Download Materi Seminar High Rise Building

Download Materi Seminar High Rise Building

Rajin baca- baca info dan tulisan Pak Wiryanto Dewobroto di web beliau  www.wiryanto.wordpress.com membuat perkembangan ilmu jadi semakin up to date, seperti saat saya mengetahui bahwa beliau akan mengadakan seminar di Yogyakarta, tanpa berpikir panjang… langsung saya hubungi panitia dan pesan tiket untuk acara ini. Saat disana, semua materi dibagikan namun dalam bentuk softfile karena materinya sangat tebal dan lengkap (90 halaman).

Apa saja materinya…?


1. Konstruksi dan Peradaban
2. Peradaban dan Kemampuan Rekayasa
3. Pentingnya Kemampuan Komunikasi pada Kompetensi Rekayasa
4. Keuntungan Menguasai Kompetensi Rekayasa Secara Mandiri
5. Bangunan, Ahli Bangunan dan Insinyur
6. Bagaimana Menjadi Insinyur dan Tidak Sekedar Ahli Bangunan
7. Karakter Bangunan Tinggi dan Bangunan Bentang Panjang
8. Bangunan Gedung terhadap Gempa dan Angin
8.1. Umum
8.2. Karakteristik Penting Bangunan terhadap Gempa dan Angin
8.3. Sistem Struktur Penahan Lateral
8.3.1. Sistem struktur dan jumlah lantai
8.3.2. Gedung tinggi dan analogi kolom kantilever
8.3.3. Sistem rigid frame
8.3.4. Sistem braced-frame
8.3.5. Sistem ganda, kombinasi braced / wall dengan frame
8.3.6. Sistem coupled shear wall
8.3.7. Sistem dengan outrigger dan belt-truss
8.3.8. Sistem framed-tube
8.3.9. Sistem trussed-tube
8.3.10. Sistem bundled-tube

8.4. Hubungan Bangunan, Tanah, Gaya Gempa dan Angin
8.4.1. Perilaku dinamik gempa pada bangunan tinggi
8.4.2. Pengaruh angin pada bangunan tinggi
8.4.3. Perilaku dinamik angin pada bangunan tinggi

8.5. Perilaku Khusus Sistem Struktur Tahan Gempa
8.5.1. Sistem struktur dengan dissipasi energi
8.5.2. Sistem portal daktail : Special Moment Frames (SMF)
8.5.3. Sistem rangka diagonal khusus (SCBF)
8.5.4. Sistem dinding-geser (shear-wall)
8.5.5. Sistem rangka diagonal eksentris (EBF)
8.5.6. Special Truss Moment Frames (STMF)
8.5.7. Buckling-Restrained Braced Frames (BRBF)
8.5.8. Special Plate Shear Walls (SPSW)
8.6. Sistem Isolasi Seismik

9. Bangunan Tinggi (Tall Building)
9.1. Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH)
9.2. Apa itu Gedung Tinggi ?
9.3. Bagaimana Gedung Tinggi Diukur ?
9.4. Perbedaan Gedung dan Menara Telekomunikasi (Observasi)
9.5. Sistem Struktur Bangunan Tinggi berdasarkan Jenis Material

10. Struktur Komposit dan Struktur Campuran
10.1. Umum
10.2. Struktur komposit
10.3. Struktur campuran

11. Era Gedung Mega-Tinggi (> 2020)
12. Sekelumit Fakta dibalik Gedung Tertinggi Dunia 2012
12.1. Gedung Beton Tertinggi Saat Ini
12.2. Angin dan Bentuk Bangunan
12.3. Sosok Insinyur Perencana Burj Khalifa
13. Partisipasi Indonesia dalam Era Mega-Tinggi
14. Kesimpulan dan Penutup
15. Ucapan Terima Kasih
16. Daftar Pustaka

Langsung aja yaa… Tanpa basa basi, materi tersebut dapat download  disini. Materi tersebut juga sudah di share di website beliau. Semoga bermanfaat...

Bagian- bagian Bekisting dan Perancah

Bagian- bagian Bekisting dan Perancah

Bagi yang bergelut di dunia teknik sipil, khususnya Kontraktor/ pelaksana, bekisting dan perancah sudah menjadi senjata dan peralatan wajib yang akan digunakan khususnya dalam proyek gedung, jembatan, dll. Namun jangan anggap remeh loh... Hasil survei di lapangan membuktikan, bahwa banyak para pelaksana yang tidak tahu nama- nama/ elemen dari bekisting dan perancah #Uhuuuk :D. Maka tak heran sering terjadi miss communication dalam pemasangannya. Nah, berikut Kami tampilkan elemen- elemen dari bekisting dan perancah yang digunakan dalam proyek gedung. Semoga dengan sepenggal ilmu ini, kita dapat lebih memahami proses pelaksanaan konstruksi