Tuesday 18 December 2012

Penyambungan Tiang Pancang Beton Bundar dan Persegi

Penyambungan Tiang Pancang Beton Bundar dan Persegi

1. Struktur
  • Konstruksi sambungan tiang terdiri dari bagian kepala (atas) dan bagian bawah, seperti tampak pada Gambar 1.
  • Pada bagian kepala dan bagian bawah tiang pancang diberi selubung baja yang dibuat secara terfabrikasi.
  • Ukuran selubung baja didasarkan pada dimensi tiang pancang seperti pada tabel 1 untuk penampang bundar dan seperti pada tabel 2 untuk penampang persegi.
  • Selubung baja harus tahan terhadap pukulan selama proses pemancangan.
  • Selubung tiang bawah dan atas harus dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat alur untuk pengelasan.
  • Alur pengelasan harus cukup lebar sehingga lebar dan tebal las mampu menghasilkan kapasitas sambungan yang sekurang-kurangnya sama dengan kapasitas tiang.
  • Dimensi selubung baja tiang pancang bawah dan atas harus sama.

Tabel 1. Ukuran Selubung Baja Bundar
Tabel 2. Ukuran Selubung Baja Persegi
Gambar 1. Konstruksi Sambungan Tiang Pancang Bundar dan Persegi dengan Las
2. Pelaksanaan
a. Persiapan penyambungan
  • Selubung bagian atas dan bawah harus dibersihkan sebelum penyambungan dilakukan;
  • Tiang pancang atas harus terletak dalam satu garis lurus dan sentris dengan tiang pancang yang disambungnya;
  • Setelah selubung baja terpasang dengan baik kemudian tiang bagian kepala dan bagian bawah disatukan menggunakan las;
  • Sistem pengelasan dilakukan sesuai dengan ASTM A 514.
b. Pelaksanaan di lapangan
  • Permukaan baja yang akan dilas harus dibersihkan dari korosi dan lapisan cat dengan sikat kawat baja dan sikat bulu;
  • Untuk lapisan pertama digunakan kawat las berselaput hidrogen rendah (low hidrogen) dengan Ø 3,25 mm, sedangkan untuk lapisan kedua dan selanjutnya digunakan kawat las berselaput hidrogen rendah Ø 4 mm;
  • Pada setiap tahapan lapisan las, permukaan las harus dibersihkan dari terak dengan cara digerinda, dibersihkan dengan sikat kawat baja, dan dibersihkan dengan sikat bulu;
  • Pengelasan dengan posisi horizontal merupakan posisi yang sulit sehingga kawat las harus digerakan agak ke atas untuk menahan lelehnya cairan las ke bawah.
c. Pemeriksaan visual
Jenis pemeriksaan secara visual digunakan untuk mendeteksi cacat yang cukup besar di permukaan. Untuk cacat yang relatif kecil pemeriksaan visual dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu, misalnya kaca pembesar dan kadang-kadang memerlukan alat bantu lain, misalnya lampu untuk menyinari bagian-bagian yang akan diperiksa.
Pemeriksaan visual meliputi :
  • Las harus bebas dari cacat retak
  • Permukaan las harus cukup halus
  • Sambungan las harus terbebas dari kerak
Baca juga Penyambungan Tiang Pancang

No comments: