Beton Bertulang
Beton
sangat banyak dipakai dalam proyek konstruksi. Bahan beton diperoleh
dengan cara mencampurkan semen, air, dan aggregat plus bahan aditif
dalam perbandingan tertentu. Segera telah diaduk, beton segar mulai
mengeras. Semakin lama semakin
keras mendekati kekuatan batu. Pedoman kekuatan beton adalah kekuatan
saat mencapai umur 28 hari. Berikut disajikan tampang beton setelah
mengeras.
Beton memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Memiliki kuat tekan sangat tinggi.
- Karakter beton memiliki kuat tarik rendah yang menyebabkan beton gampang mengalami retak pada daerah tarik.
- Beton mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah
- Beton mengalami kembang-susut bila terjadi perubahan suhu
- Beton bersifat getas
Kemampuan
kuat tekan beton pada umur 28 hari berkisar fc’= 10 – 65 MPa. Di
pasaran lebih sering dijumpai mutu beton fc’ = 10 – 45 MPa atau K125 –
K500. Angka tersebut menunjukkan nilai kekuatan tekan beton. Sebagai
gambaran untuk kekuatan tekan beton untuk K125 adalah kubus beton 15×15
cm sanggup menahan beban sekitar 28 Ton.
Kuat
tarik beton berkorelasi dengan kuat tekannya atau dapat merupakan
fungsi dari kuat tekannya. Maksudnya, jika kuat tekan beton tinggi, maka
kuat tarik beton juga tinggi. Kuat tarik beton berada jauh di bawah
kuat tekannya. Suatu rumus pendekatan untuk menentukan kuat tarik beton
yaitu = 0.57 x √ fc’ (untuk beton normal).
Pada
kenyataannya beton dalam struktur beton bangunan sipil, memikul tarik
yang cukup besar Sehingga diperlukan perkuatan / material lain agar
beton mampu memikul beban terutama beban tarik tersebut. Besi tulangan
merupakan material yang memiliki kuat tarik yang tinggi. Sifat ini
kemudian dimanfaatkan untuk mengatasi rendahnya kekuatan tarik beton.
Sehingga apabila digunakan bersama-sama, maka menjadi struktur beton
bertulang ( reinforced concrete ) yang kemudian memiliki kemampuan tekan dan tarik yang tinggi.
1 comment:
hey sohib ku robert...! orang arsitech acm au bisa mendesign beton bertulang juga ya... hebat !
Post a Comment